Problem Solving: Pengertian Lengkap dan Tips Meningkatkan Skill
arduma.id (Problem Solving) – Problem solving dalam Bahasa Indonesia artinya penyelesaian masalah. Pada setiap pekerjaan akan selalu ditemukan masalah entah secara internal maupun eksternal dari perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi seluruh karyawan memiliki skill problem solving terutama seorang pimpinan.
Masih banyak yang berasumsi bahwa skill ini dapat ditingkatkan melalui praktik. Nyatanya, skill problem solving bisa dipelajari layaknya hard skill. Dalam bahasan kali ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai problem solving: pengertian, manfaat dan tahapannya.
Pengertian Problem Solving
Problem solving merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat. Sebuah softskill penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pasalnya, dalam kehidupan sehari-hari terutama pada pekerjaan, masalah akan datang secara tiba-tiba. Ketika kamu sudah menguasai softskill ini, kamu akan mampu untuk menghadapi masalah dengan memberikan solusi yang tepat.
Jurnal penelitian di Universitas Kristen Satya Wacana menyatakan bahwa problem solving merupakan kemampuan intelektual yang diperoleh dari hasil belajar. Untuk memecahkan sebuah masalah, seseorang harus memiliki pikiran yang positif, sistematis dan logis. Karena kemampuan ini akan berkaitan dengan softskill yang lain, seperti analytic, inovasi, komunikasi dan pengambilan keputusan.
Pada buku The Excecutive Guide to Improvement and Change, problem solving merupakan sebuah kemampuan mendefinisikan masalah, membuat skala prioritas, menentukan sumbernya, menyusun alternatif-alternatif solusi dan mengimplementasikannya sesuai dengan kebutuhan. Secara singkat, skill ini merupakan kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan tepat.
Karakteristik Problem Solving
Berikut 4 karakteristik untuk memecahkan masalah:
- Berinteraksi antar karyawan dalam satu divisi, antar divisi ataupun bersama pimpinan. Oleh karena itu di sini skill komunikasi juga dibutuhkan agar dapat berinteraksi dengan jelas dan tegas.
- Membuat forum diskusi yang dilaksanakan secara sistematis, efektif hingga menghasilkan progress yang tersampaikan dengan jelas kepada seluruh anggota diskusi.
- Memberikan informasi yang lengkap dan terpercaya, sehingga penyampai informasi dapat mempertanggungjawabkan kebenaran dari informasi yang disampaikan.
- Saling bekerjasama dan membimbing rekan kerja.
Metode Problem Solving
Selain karakteristik, problem solving juga memiliki metode yang dapat digunakan untuk tahapan dalam menyelesaikan dan mengambil keputusan atas masalah yang terjadi. Berikut 4 metodenya:
- Linear Thinking: Metode paling tradisional yang dapat digunakan adalah linear thinking. Metode ini cukup dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan permasalahan dan mengambil keputusan.
- Design Thinking: Berbeda dengan metode yang pertama, metode ini akan bersahabat dengan user. Menjalankan metode ini jika kamu sudah mengetahui masalah apa yang terjadi, kemudian membuat prototype atau gambaran yang dapat diuji untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
- Creative: Dalam menyelesaikan masalah, perlu untuk berpikir secara logis dan kreatif. Menggunakan kreativitas dalam menyelesaikan masalah juga sangat penting, namun harus tetap berada pada konteks masalah yang sedang terjadi.
- Solution-based Thinking: Metode terakhir yang dapat digunakan adalah metode pemecahan masalah yang akan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.
Keberadaan dan peran pemimpin dalam kasus ini sangatlah penting untuk penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki skill leadership.
Tujuan dan Manfaat Problem Solving
Tentunya problem solving memiliki tujuan dan manfaat bagi perusahaan, pemimpin ataupun karyawan. Berikut tujuan dan manfaat problem solving.
Tujuan
Manfaat
- Memberikan pelatihan bagi karyawan untuk menghadapi masalah serta menemukan langkah-langkah untuk mencari solusi yang tepat dari masalah yang terjadi.
- Memberikan pelatihan bagi karyawan untuk bisa beradaptasi dan bertindak untuk menghadapi situasi baru.
- Selain pemimpin, karyawan juga harus memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan.
- Memberikan pelatihan bagi karyawan untuk mengamati suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang terjadi.
- Ketika menguasai problem solving, seseorang akan dapat memperbaiki dan memperbarui sesuatu yang rusak agar menjadi lebih baik.
- Dengan adanya permasalahan yang terjadi, akan memaksa seseorang untuk bisa memahami manajemen risiko. Oleh karena itu, ketika seseorang dapat menyelesaikan masalah dengan baik, maka akan memiliki kemampuan manajemen risiko.
- Menjadikan seseorang memiliki emosi yang stabil dan memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan kritis.
- Ketika terjadi permasalahan, tentu harus segera ditangani dengan baik. Dengan kemampuan problem solving, akan memberikan dampak dalam diri seseorang yaitu keterampilan dalam mengambil keputusan.
- Semakin banyak masalah yang dihadapi, akan semakin banyak hal baru yang kita terima. Jadi, ketika memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik, maka akan menambah wawasan pengetahuan.
Dilihat dari tujuan dan manfaat menguasai problem solving. Hal ini menyatakan bahwa menguasai softskill ini tidak hanya berguna pada pekerjaan, namun juga berlaku pada aspek-aspek lain dalam kehidupan bermasyarat maupun permasalahan pribadi dari diri seseorang.
Tahapan dalam Problem Solving
1. Membedah Permasalahan yang Terjadi
Ketika dihadapi oleh suatu permasalahan, maka tahapan pertama yang harus dilakukan adalah dengan membedah atau mendefinisikan permasalahan yang terjadi hingga menemukan akar dari permalasahan tersebut. Dalam hal ini, perlu untuk berdiskusi dengan beberapa rekan kerja yang terlibat dengan permasalahan tersebut agar dapat menemukan cerita dari sisi yang lain.
2. Mencari Penyebab Masalah
Setelah berhasil menemukan titik permasalahan, maka tahapan berikutnya adalah dengan mencari penyebab terjadinya masalah. Apakah masalah yang terjadi karena komunikasi yang kurang efektif, atau karena sistem, atau karena hal lain? Dengan mencari penyebab dari permasalahan yang terjadi, akan memudahkan kamu untuk mencari solusi yang tepat.
3. Menentukan Skala Prioritas
Ketika menghadapi masalah, tidak menutup kemungkinan akan menemukan lebih dari satu masalah yang harus dihadapi. Namun, menyelesaikan seluruh masalah dalam satu waktu yang bersamaan akan kurang efektif. Maka dari itu, menentukan skala prioritas permasalahan mana yang harus lebih cepat ditangani akan lebih baik.
4. Mengembangkan Solusi
Tahapan berikutnya adalah mengembangkan alternatif solusi. Maksudnya yaitu, ketika menghadapi masalah tidak menutup kemungkinan bahwa solusi pertama tidak berhasil, maka sudah seharusnya membuat beberapa solusi yang akan digunakan jika solusi utama tidak berhasil memecahkan masalah.
5. Menerapkan dan Mengevaluasi Solusi
Setelah berdiskusi untuk menemukan solusi yang tepat, menerapkan solusi dan mengeveluasinya adalah tahapan terakhir untuk menghadapi suatu masalah. Setelah menemukan solusi terbaik, mengatur strategi penerapan dan membagikannya kepada seluruh karyawan untuk menjalankan strategi yang sudah disusun. Kemudian tidak hanya berhenti disitu, mengevaluasi startegi yang digunakan juga dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana perkembangannya.
Tips Meningkatkan Skill Menghadapi Masalah
1. Menambah Pengetahuan - Problem Solving
Agar dapat menyelesaikan masalah, perlu untuk menambah pengetahun lebih luas karena salah satu cara meningkatkan kemampuan problem solving adalah dengan memiliki pengetahuan yang luas. Dengan banyaknya pengetahuan yang dimiliki, maka akan semakin mudah untuk menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi. Bayangkan jika seseorang atau pemimpin tanpa pengetahuan di bidang kasir, kemudian ditemukan masalah terjadinya kekurangan input data maka ia tidak akan mudah untuk menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi.
2. Terlibat dalam Penyelesaian Masalah
Tips kedua untuk meningkatkan skill problem solving adalah dengan ikut terlibat pada setiap penyelesaian masalah. Dengan begitu, kamu akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah dan solusi serta bisa menerapkan solusi dari masalah yang terjadi sebelumnya jika relevan dengan masalah yang sedang dihadapi.
3. Perbanyak Diskusi
Memperbanyak diskusi dan berinteraksi dengan rekan kerja, strangers, atau siapapun juga akan meningkatkan skill ini. Karena ketika kamu banyak berdiskusi, secara tidak langsung pengetahuanmu juga akan bertambah. Hal tersebut yang akan mendukung dalam menemuka solusi dari permasalahan yang terjadi.
4. Meningkatkan Kekreativitas-an
Melakukan hal-hal kreatif seperti menulis, membaca buku, bermain musik atau yang lainnya juga akan mengasah pola pikir kita untuk berpikir secara kreatif. Meskipun hal-hal tersebut tidak ada kaitannya secara langsung dengan permasalahan yang terjadi, namun kemampuan berpikir kreatif akan dapat menemukan solusi-solusi yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Demikianlan penjelasan mengenai problem solving, tujuan, manfaat, metode, tahapan hingga tips meningkatkan skill. Seseorang dengan bekal problem solving akan sangat berharga bagi perusahaan. Pasalnya, setiap perusahaan akan membutuhkan karyawan yang mampu dan cepat tanggap dalam menghadapi masalah.
Untuk meningkatkan softskill sebagai bekal di masa depan, PT Arduma menyediakan berbagai macam pelatihan, seperti leadership training, Public Speaking, Service Excellent, Customer Relationship Manajemen hingga Masa Persiapan Pensiun. Maka dari itu, jangan menunda-nunda waktu untuk mengikuti pelatihan bersama PT Arduma. Tingkatkan potensi diri dan perusahaanmu mulai dari sekarang!