Ini dia Gaya Kepemimpinan Menjalankan Bisnis yang Efektif!
arduma.id (Gaya Kepemimpinan Menjalankan Bisnis) – Sebagai pelaku bisnis, tentu memiiki keinginan untuk menjalankan bisnisnya dengan stabil. Untuk menjalankan bisnis yang stabil, setiap perusahaan membutuhkan sosok pemimpin yang dapat diandalkan serta memiliki skill kepemimpinan.
Tidak mudah bagi seorang pemimpin yang harus menyatukan pendapat seluruh Sumber Daya Manusia yang ada di perusahaan. Seorang leader yang baik harus bisa masuk di situasi apapun serta dapat menyelesaikan permasalahan yang ada atau biasa disebut dengan problem solving. Selain itu, sebagai seorang pemimpin juga harus mampu membawa timnya untuk bersama-sama menjalankan visi misi utama dari perusahaan.
Oleh karena itu, pemimpin membutuhkan skill dan gaya kepemimpinan yang efektif agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Akan tetapi, pemimpin juga harus mengerti kekurangan dan kelebihan dari seluruh timnya. Sebab, pemimpin akan menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan kondisi dan situasi yang terdapat di dalam perusahaan.
Secara alami, seorang pemimpin akan condong pada satu gaya kepemimpinan, namun tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin mengubah gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di dalam perusahaan. Berikut ini gaya kepemimpinan untuk menjalankan bisnis yang efektif. Simak ya!
Gaya Kepemimpinan untuk Menjalankan Bisnis
Terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang dapat disesuaikan dengan gaya kepemimpinan yang paling cocok agar menjadi pemimpin yang efektif. Berikut ini akan dibahas gaya kepemimpinan menurut Tony Robbins yang bisa dibagi menjadi 7.
1. Kepemimpinan Visioner - Gaya Kepemimpinan Menjalankan Bisnis
Seorang pemimpin dengan gaya visioner ini berarti bahwa seorang pemimpin yang melihat jauh ke depan. Gaya kepemimpinan ini memiliki kelebihan dalam menentukan arah mana yang harus ditempuh perusahaan. Seorang pemimpin yang visioner biasanya memiliki tipe pemikir. Misalnya mereka dapat menemukan solusi baru atas permasalahan yang terjadi, yang mana solusi tersebut tidak terpikirkan oleh orang lain. Akan tetapi, gaya kepemimpinan ini juga memiliki kelemahan yaitu kepemimpinan visioner biasanya tidak kuat dalam perencanaan yang lebih detail. Biasanya seorang pemimpin dengan gaya ini akan mendelegasikan perencanaan dan eksekusi pada orang-orang yang telah dipercayai.
2. Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis menjadikan pemimpin dengan gaya seperti ini yang lebih mementingkan keberagaman keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh para timnya. Kepemimpinan demokratis lebih banyak mengambil keputusan dengan memikirkan pendapat dari seluruh timnya dan memutuskannya secara bersama-sama. Melalui cara ini, keputusan yang ditentukan akan lebih mufakat dan anggota timnya akan lebih percaya pada pemimpin karena telah disesuaikan pula dengan kemampuan seluruh anggota timnya. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis sangat cocok untuk membangun kesolidan tim. Akan tetapi, kelemahan dari gaya kepemimpinan ini yaitu tidak cocok dalam menghadapi situasi dan kondisi yang darurat yang mana membutuhkan keputusan cepat dan tepat.
3. Kepemimpinan Afiliatif - Gaya Kepemimpinan Menjalankan Bisnis
Afiliatif yang memiliki arti “team first” yaitu tim merupakan prioritas utama bagi pemimpin. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan afiliatif akan fokus pada pembangunan rasa percaya diri dan ikatan emosi dalam sebuah tim, sehingga seluruh anggota dalam tim akan memiliki rasa kepemilikan yang setara. Pemimpin dapat menggunakan gaya kepemimpinan ini ketika moral tim sedang rendah, dengan cara memberikan pujian, dorongan atau motivasi kepada seluruh anggota tim agar tim dapat kembali solid dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Akan tetapi, jika pemimpin terlalu sering menggunakan gaya kepemimpinan ini akan berdampak negatif yang mana terlalu fokus pada perbaikan tim akan menghilangkan fokus utama yaitu visi misi perusahaan.
4. Kepemimpinan dengan Coaching
Hampir sama dengan gaya kepemimpinan afiliatif, gaya kepemimpina dengan coaching ini memiliki fokus pada individu yang sangat memakan energi dan waktu tetapi memiliki benefit tersendiri. Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan ini akan berusaha untuk membangun hubungan yang kuat dengan setiap individu yang ada dalam timnya. Biasanya akan lebih banyak ingin mengetahui tentang harapan, impian, nilai dan kepercayaan yang dimiliki oleh anggota timnya. Kelebihan dari gaya kepemimpinan ini akan mampu mengarahkan setiap individu dalam timnya yang disesuaikan dengan apa yang terbaik bagi setiap indiviualnya. Namun, resikonya yaitu tidak semua individu mampu untuk terbuka karena mereka akan merasa di-micromanaged ketika dilakukan coaching. Oleh karena itu, pemimpin harus mengerti terlebih dahulu seperti apa anggota tim yang akan dibimbing.
5. Kepemimpinan Otoriter - Gaya Kepemimpinan Menjalankan Bisnis
Gaya kepemimpinan yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi di telingan masyarakat. Pasalnya, gaya kepemimpinan ini biasanya bersifat lebih dominan dalam setiap pengambilan keputusan. Pemimpin dengan gaya ini biasanya berhak untuk menentukan kebijakan, peraturan dan prosuder tanpa meminta pendapat dari timnya. Pemimpin dengan gaya ini akan membatasi seluruh anggota timnya untuk inisiatif dan kebebasan berpikir. Komunikasi yang dilakukan juga akan cenderung satu arah yaitu dari pemimpin langsung kepada seluruh anggota timnya. Kelebihan menggunakan gaya kepemimpinan ini yaitu mampu menangani kondisi dan situasi darurat yang membutuhkan penanganan secara sigap dari seorang pemimpin. Namun, jika terlalu sering menggunakan gaya kepemimpinan ini bisa menurunkan moral tim dan membuat anggota tim merasa tidak nyaman sehingga memutuskan untuk keluar dari tim.
6. Kepemimpinan Servant - Gaya Kepemimpinan Menjalankan Bisnis
Gaya kepemimpinan keenam yaitu kepemimpinan servant yang merupakan gaya kepemimpinan yang sangat penting. Pasalnya, pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan apapun harus didasari dengan gaya kepemimpinan servant (melayani). Gaya kepemimpinan servant ini akan berfokus pada pencapaian suatu hal yang utama atau sesuatu yang baik. Misalnya bermanfaat bagi lapangan kerja, sebuah komunitas atau bahkan untuk dunia. Gaya kepemimpin ini dapat dikatakan sebagai gaya kepemimpinan yang paling efektif, sebab dapat menjaga anggota timnya untuk tetap fokus pada visi dan misi perusahaan serta terus berjalan saat menghadapi masalah-masalah yang besar.
7. Kepemimpinan dengan Pacesetting
Gaya kepemimpinan yang terakhir adalah gaya kepemimpinan dengan pacesetting yaitu seorang pemimpin yang suka terjuan secara langsung ke lapangan. Seorang pemimpin dengan gaya ini akan langsung memberikan contoh kepada seluruh anggota timnya. Pemimpin dengan gaya ini biasanya memiliki standart yang tinggi untuk diri pemimpin sendiri karena berharap bisa menjadi motivasi bagi seluruh anggota timnya. Menggunakan gaya kepemimpinan ini sangat cocok digunakan pada tim dengan para individual yang memiliki standar yang tinggi yang memiliki keinginan untuk terus mengembangkan dirinya. Akan tetapi, cara seperti ini tidak cocok digunakan ketika memberikan contoh untuk menjalankan sebuah pekerjaan yang membutuhkan langkah secara detail. Selain itu, pemimpin dengan standar yang terlalu tinggi dapat beresiko menyebabkan anggotanya merasa tertekan.
Itulah gaya kepemimpinan menjalankan bisnis yang dapat diterapkan oleh para pemimpin untuk menjalankan visi misi dan mencapai tujuan perusahaan. Diantara tujuh kepemimpinan di atas, tidak ada gaya yang paling bagus atau paling efektif karena seluruh gaya kepemimpinan di atas dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi seluruh anggota timnya. Karena sebagai seorang pemimpin harus mampu untuk menghadapi setiap tantangan yang lebih baik dengan skill problem solving dan skill kepemimpinan.
Untuk mengetahui gaya kepemimpin yang cocok dengan karakter Anda sebagai seorang pemimpin, Anda bisa mengikuti pelatihan in-house training bersama PT Arduma yang menyediakan berbagai macam pelatihan untuk menggali dan meningkatkan potensi yang dimiliki. Jangan ragu untuk menghubungi kami melalui contact di bawah ini.