
5 Metode Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Era Industri 5.0
Setiap harinya dunia kerja menghadapi perubahan yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Selain itu, perkembangan teknologi yang pesat, pergeseran kebutuhan konsumen dan dinamika pasar global membuat perusahaan mau tidak mau harus ikut berubah. Oleh karena itu, ketika industri 4.0 beralih ke industri 5.0, pelatihan dan pengembangan karyawan sudah bukan lagi program rutinitas semata. Sebaliknya, ini menjadi kunci utama untuk mengukur sehat tidaknya sebuah organisasi.
Apa Itu Industri 5.0?
Industri 5.0 merupakan evolusi dari Industri 4.0 yang menekankan pada sinergi antara manusia dan mesin, bukan penggantian manusia oleh teknologi. Jika Industri 4.0 fokus pada digitalisasi dan otomatisasi proses, maka Industri 5.0 mengutamakan pendekatan human centric dengan tiga pilar utama: sustainability, resilience, dan human centricity.
Jika Industri 4.0 identik dengan digitalisasi dan otomatisasi total, maka gelombang Industri 5.0 menghadirkan konsep yang lebih seimbang. Hal ini memprioritaskan keselarasan dan partnership antara kecerdasan manusia dengan kemajuan teknologi. Perubahan ini tentu membutuhkan pendekatan pelatihan dan pengembangan karyawan yang lebih personal dan sustainable.
Perbedaan mendasar terletak pada peran manusia. Industri 4.0 meminimalkan intervensi manusia untuk mencapai efisiensi maksimum, sedangkan Industri 5.0 memposisikan manusia sebagai kolaborator cerdas yang bekerja bersama AI dan robot. Dengan demikian, karyawan saat ini tidak hanya dituntut menguasai keterampilan teknis saja, tetapi juga mampu berpikir out of the box, berkolaborasi, dan cepat menyesuaikan diri.
Dampak Industri 5.0 Terhadap Dunia Kerja
Dampak Industri 5.0 terhadap dunia kerja sangat besar, khususnya dalam pelatihan dan pengembangan karyawan. HR tidak bisa lagi menggunakan pendekatan seragam. Sebaliknya, diperlukan strategi belajar yang lebih personal, berkelanjutan, serta adaptif terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan bisnis. Pelatihan harus memadukan teknologi canggih seperti AI, AR/VR, dan IoT dengan aspek humanis seperti empati, kreativitas, serta problem solving, sehingga karyawan tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga cerdas emosional dan siap menghadapi masa depan yang dinamis.
Tantangan untuk HR
Namun perlu diketahui, tantangan besar muncul untuk tim HR. Bagaimana cara membuat program pelatihan dan pengembangan karyawan yang efektif di zaman serba cepat seperti saat ini? Tentunya dibutuhkan metode-metode fresh untuk bisa mengakomodir berbagai macam gaya belajar orang. Selain itu, program harus mampu memanfaatkan teknologi kekinian, namun tetap ada sentuhan manusia, karena itulah yang jadi DNA industri 5.0.
5 Metode Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Menghadapi kompleksitas Industri 5.0, organisasi memerlukan pendekatan pelatihan dan pengembangan karyawan yang lebih strategis dan inovatif. Berikut 5 metode mempersiapkan tenaga kerja :
1. On The Job Training Berbasis Teknologi

Pelatihan di tempat kerja kini semakin maju berkat pemanfaatan teknologi realitas virtual (VR) dan realitas tertambah (AR). Dengan simulasi ini, karyawan bisa berlatih menghadapi berbagai kondisi nyata tanpa resiko, seperti mengoperasikan mesin rumit, menangani keadaan darurat, atau mempelajari prosedur baru. Sebagai contoh pada perusahaan Huawei menggunakan simulator VR untuk melatih pekerja logistik dan pergudangan sebagai implementasi industri 5.0 dan memberikan manfaat berupa penguasaan prosedur kerja kompleks yang aman dan efisien tanpa mengganggu operasional yang sedang berjalan.
2. E-Learning & Microlearning

Dengan adanya platform digital pembelajaran menjadi lebih fleksibel. Materi pelatihan yang biasanya rumit dipecah, sekarang menjadi modul singkat berdurasi 5–10 menit (microlearning) yang jauh lebih mudah dipahami dan sesuai dengan ritme kerja yang padat. Menariknya, dengan bantuan AI konten pembelajaran bisa disesuaikan dengan progres dan gaya belajar tiap orang.
Sebagai contoh pada perusahaan Unilever yang mengembangkan platform internal berbasis mobile learning. Mereka membagi materi pelatihan kepemimpinan dan pengembangan diri ke dalam modul singkat yang bisa diakses kapan saja. Dengan tambahan algoritma AI, sistem tersebut bisa memberi rekomendasi materi berbeda untuk setiap karyawan sehingga pengalaman belajar lebih personal. Hasilnya, tingkat keterlibatan karyawan dalam pelatihan meningkat dan pengetahuan yang diperoleh juga lebih cepat diterapkan.
3. Coaching & Mentoring Digital

Penggunaan Ai pada platform digital memberikan sensasi yang menyegarkan untuk sesi coaching, tidak hanya teknik yang unik melainkan materi yang bisa disampaikan lebih beragam. Sistem dilakukan dengan cara virtual, direkam, dan di analisis untuk menilai kemajuan tiap karyawan. AI coaching assistant bahkan dapat memberikan masukan secara real time dan rekomendasi pengembangan berdasarkan performa individu.
4. Rotasi & Multiskilling

Di era Industri 5.0, karyawan didorong lebih aktif dan memiliki beragam skill. Program rotasi pekerjaan memungkinkan karyawan mencoba berbagai fungsi dalam organisasi sehingga mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang jalannya bisnis. Pendekatan multiskilling pun akan membekali karyawan dengan adanya kombinasi kemampuan teknis dan soft skills. Hasilnya, setiap karyawan siap menghadapi perubahan cepat dalam organisasi maupun teknologi.
5. Gamification & Social Learning

Mengadopsi permainan dalam pelatihan menjadi unsur termotivasinya karyawan karena timbulnya rasa seru dan menarik. Sistem seperti point, badge, leaderboard dan tantangan menciptakan kompetisi sehat yang mendorong partisipasi aktif.Platform social learning memungkinkan karyawan untuk bertukar wawasan, melakukan diskusi mendalam, dan memperoleh pembelajaran dari pengalaman rekan kerja mereka. Pendekatan ini menciptakan ekosistem pembelajaran berkelanjutan dalam organisasi, di mana setiap individu berperan aktif sebagai kontributor sekaligus penerima pengetahuan.
Kelima metode pelatihan dan pengembangan karyawan tersebut bisa menjadi bekal untuk membangun tenaga kerja yang siap dengan perubahan di Industri 5.0. Namun balik lagi untuk menyesuaikan dengan budaya perusahaan, organisasi dan tujuan strategis perusahaan.
Tools Digital Yang Bisa Dipakai
Berbagai tools modern kini memberikan rasa flexibility pada karyawan untuk belajar kapan saja, dimana saja, dengan cara yang lebih seru dan efektif:
- Learning Management System
Alat digital yang memungkinkan perusahaan menyusun materi, menyampaikan pelatihan, hingga memantau progres karyawan secara real time. Sebagai contoh populer adalah Moodle, TalentLMS, dan RuangKerja.
- AI powered learning
Sistem pembelajaran yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menyesuaikan materi dengan kebutuhan peserta. Sebagai contoh Coursera, EdApp, dan Duolingo.
- VR/AR training
Pelatihan berbasis realitas virtual atau augmented reality untuk simulasi situasi nyata. Sebagai contoh Oculus dan Pixaera.
- Mobile learning apps
Aplikasi belajar di ponsel yang memungkinkan akses materi kapan saja dan di mana saja
Dengan memanfaatkan tools digital ini, pelatihan dan pengembangan karyawan bukan sekadar formalitas tapi menjadi pengalaman belajar yang nyata, interaktif, dan bisa meningkatkan kemampuan karyawan.
Saatnya tingkatkan kompetensi karyawan
Di era Industri 5.0, pelatihan dan pengembangan karyawan bukan lagi sekadar formalitas perusahaan, melainkan investasi strategis yang vital bagi kemajuan organisasi. Dengan metode pembelajaran yang relevan dan dukungan teknologi digital terkini, karyawan kini dapat mengakses pelatihan secara online maupun offline dengan mudah. Sebagai contoh, platform Arduma menyediakan berbagai program unggulan, termasuk pelatihan digital marketing bersertifikasi BNSP yang mana sertifikat BNSP cukup populer kualifikasi kompetensi profesional.
Arduma merupakan platform pelatihan yang fleksibel, interaktif, dan berorientasi hasil, cocok sebagai pilihan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kompetensi karyawan yang adaptif industri 5.0. Selain itu, Arduma juga menyediakan Training of Trainer (ToT) yang bisa membantu tim internal perusahaan dalam merancang dan menjalankan program pengembangan karyawan secara berkelanjutan.
Yuk, manfaatkan kesempatan ini untuk membangun tenaga kerja yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan Industri 5.0!

An INFP exploring words, one blank page at a time