arduma – apa itu personal branding? Apakah personal branding adalah sesuatu yang penting? Kali arduma akan menjawab pertanyaan di atas. Seberapa penting personal branding hingga banyk dibicarakan khususnya pada dunia profesional dan bagaimana cara membangun personal branding. Simak info lengkapnya.
Personal branding adalah proses seseorang dalam membentuk, menarik, atau memelihara persepsi publik terhadap diri orang tersebut dari aspek yang dimiliki sepert prestasi, keahlian, kepribadian atau nilai-nilai diri yang terbangun. Personal branding juga bisa disebut sebagai citra diri.
Prsonal branding harus menampilkan citra-citra yang positif tentang diri dan sebisa mungkin mengurangi citra negatif. Dengan membangun personl branding akan membuat publik memandang kita secara berbeda dan unik.
Personal branding harus menjelaskan 3W yaitu who are you (siapa dirimu), what have you done apa yang telah kamu lakukan, dan what will you do apa yang akan kamu lakukan. Selain itu personal branding harus memiliki ha mendasaryaitu ciri khas, relevan, dan konsisten.
Jadi personal branding dapat dikatakan citra diri seseorang yang khas dan cenderung menetap dan ditunjukan kepada publik.
Apa pentingnya membangun personal branding? Personal branding dapat menjadikan seseorang lebih dikenal, karena personl branding akan melekatkan seseorang dengan atribut-atribut yang dibangun. Misalnya seorang YouTuber David Gadgetin, saat terdengar namanya kita akan pasti sudah terbesit bahwa dia seorang riviewer brand-brand elektronik populer di Indonesia.
Selain itu personal branding yang unik juga menjadikan diri kita memiliki perbedaan dan terlihat lebih mencolok dibandingkan orang lain. Misalnya sebuah brand minuman sirup Marjan, yang menjadikan minuman ini berbeda dari sirup yang lain adalah iklannya yang unik saat bulan puasa dan hari raya Idhul Fitri, hal ini lah menjadikan sirup Marjan terkenal.
Dengan membangun personal branding yang positif kita akan lekat dengan citra-citra yang positif, hal ini akan memberikan keuntungan berupa lebih banyak orang yang akan mempercayai kita dan membukakan banyak kesempatan bagi kita.
Dan bagi sebuah produk personal branding merupakan hal yang sangat pentig. Jika sebuah produk sudah dikenal luas dengan keunikannya, maka perusahaan tidak perlu lagi melakukan iklan secara besar-besaran, karen produk telah dikenal dan disukai oleh konsumen.
Sekarang, kita telah diberikan kemudahan untuk membangun personal branding, yaitu lewat media sosial. Dengan media sosial, kita bisa membagikan setiap informasi kepada publik dengan jangkauan yang luas, waktu yang singkat, dan pastinya mudah.
Itulah mengapa media sosial bisa saja menjadi pisau bermata dua, bisa kita manfaatkan untuk membangun personal branding yang positif, atau bisa menjadi penghambat jika kita sering membagikan sesuau yang negatif. Sekarang proses rekrutmen juga terkadang melihat dari apa yang kita posting di media sosial, jika kita memposting sesuatu yang positif dan relevan dengan dunia profesional, makan akan lebih besar kesempatan kita di dunia proesional.
Beberapa step yang bisa diterapkan untuk membangun personal branding adalah sebagai berikut:
Tujuan berarti ingin seperti apa kita dikenal publik. Jika seseorang ingin dikenal sebagai seseorang yang kreatif maka dia harus membranding dirinya dengan hal-hal yang kreatif. Dalam konteks media sosial, seseorang bisa membagikan karya, atau mengunjungi sebuah galeri seni. Dengan demikian seseorang akan memiliki citra kreatif yang melekat dalam diri.
Berbeda tujuan tetunya berbeda cara yang dilakukan seorang konten creator tentunya mengedepakan kreatifitas dan ide-ide menarik, sedangkan seorang hrd mengedepankan analisis, sifat humble, dan kedisiplinan. Maka dua tujuan ini dibangun dengan personal branding yang berbeda.
Riset berguna untuk mencari hal-ha atau atribut-atribut apa yang melekat pada diri seseorang dengan citra tertentu. Misalnya seorang seseorang ingin membranding dirinya sebagai seorang penulis, orang tersebut perlu melakukan riset tentang hal-hal apa yang meleat dalam diri penulis.
Kita juga bisa mengamil suatu figur tokoh tertentu, misalnya Raditya Dika. Apa yang melekat pada diri seorang penulis sekaligus komedian tersebut? Hal-hal yang melekat ini bisa kita jadikan contoh yang akan kita terapkan dalam membangun personal branding.
Penting untuk tidak mencontoh semua hal yang melekat pada diri seseorang, kita perlu menemukan hal uni apa yang kita miliki dan bisa kita tonjolkan
Selanjutnya adalah menunjukan kemampuan. Semua orang perlu bukti bahwa kita memiliki keahlian dan kemampuan. Misalnya seorang yang ingin dikenal sebagai fotografer bisa sering mengunggah hasil jepretannya di media sosial. Selain itu dia juga bisa mengabadikan setiap momen menark yang ia temui. Dengan begitu ia bukan hanya dikenal memiliki kemampuan memfoto, namun juga memiliki jiwa fotografer.
Hasil foto tersebut juga bisa menjadi porofolio yang menarik
Memperluas jaringan dapat membuka banyak pengalaman. Dengan jaringan yang luas, kita bisa belajar dari pengalaman orang lain. Berkumpul dengan banyak orang dari perbagai latar belakang juga bisa menjadikan kita belajar melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Selain iu kita juga bisa berdiskusi dan belajar dengan orang lain, terlebih jika orang tersebut menggeluti bidang yang sama. Dengan demikian kemampuan kita akan meningkat dan tahu hal-hal yang sebelumnya tidak kita ketahui.
Banyak platform media yang bisa kita manfaatkan di era digital, dengan memanfaatkan beragam platform, kita bisa menjangkau adiens secara luas. Misalnya Linkedin bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih profesional, dan instagram bisa kita manfaatkan untuk esuatu yang sifatnya lebih ke anak muda.
Personal branding tidak melulu soal menunjukan ketermpilan dan pencapaian. Tidak masalah jika kita menunjukan sesuatu yang mungkin nilainya tidak terlalu bagus. Kita juga bisa menampilkan hal-hal yang berupa kegagalan atau permasalahan dan memberikan solusi yang sudah kita lakukan. Hal tersebut juga dinilai sebagai komitmen bahwa kita benar-benar belajar menggeluti sesuatu.
Itulah penjelasan mengenai prsonal branding dan cara membangun personal branding. Dalam dunia profesional, kita peru memiliki nilai jual, kita memiliki segudang prestasi dan kemampuan, namun jika hal tersbut tidak kita tunjukan, lantas bagaimana publik mengetahuinya. Jadi tak peru ragu untuk menunjukan sesuatu selama sifatnya positif.